Hello, Sobat Ilyas!
Apakah kamu pernah membaca surah An Nur ayat 2 dalam Al Quran? Surah ini adalah surah ke-24 dalam Al Quran yang terdiri dari 64 ayat. Surah An Nur ayat 2 menjadi salah satu ayat yang cukup populer di kalangan umat Islam karena mengandung pesan yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Mari kita simak bersama-sama arti dan makna dari ayat ini.
“Zinā adalah perbuatan keji dan dosa yang sangat buruk.”
Ayat ini mengingatkan kita tentang bahaya berzina. Zina adalah perbuatan yang sangat buruk dan diharamkan oleh Islam. Zina termasuk perbuatan yang merusak moral dan sosial. Selain itu, zina juga dapat menimbulkan banyak masalah, seperti penyakit kelamin, kehamilan di luar nikah, dan masalah hukum. Oleh karena itu, Allah sangat melarang kita untuk melakukan zina.
“Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.”
Ayat ini menegaskan lagi larangan Allah terhadap zina. Selain melarang kita untuk berzina, Allah juga melarang kita untuk mendekati zina. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat serius dalam melarang perbuatan zina. Kita harus menjaga diri kita dari godaan zina dan selalu berada di jalan yang benar.
“Dan janganlah kalian menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya hamba-hamba yang beriman lebih baik dari pada wanita-wanita yang musyrik, meskipun mereka menarik hatimu.”
Ayat ini memberikan peringatan kepada kita untuk tidak menikahi wanita yang tidak beriman. Islam mengajarkan kita untuk mencari pasangan hidup yang beriman dan taat kepada Allah. Meskipun wanita yang tidak beriman terlihat menarik, namun lebih baik kita mencari pasangan yang beriman dan taat kepada Allah.
“Mereka itu adalah orang-orang yang hidup dalam kesabaran dan akan mendapat ampunan dan pahala yang besar dari Tuhannya.”
Ayat ini mengajarkan kita untuk hidup dengan sabar dan taat kepada Allah. Orang yang hidup dengan kesabaran dan taat kepada Allah akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar dari Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk hidup dengan kesabaran dan taat kepada Allah.
“Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca yang seperti bintang. Pelita itu dinyalakan dari pohon zaitun yang tumbuh di tempat yang tidak terkena timur dan tidak terkena barat, hampir-hampir minyaknya saja yang belum disentuh api. Cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan untuk manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Ayat ini memberikan gambaran tentang kebesaran Allah. Allah adalah cahaya langit dan bumi. Cahaya-Nya seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu dinyalakan dari pohon zaitun yang tumbuh di tempat yang tidak terkena timur dan tidak terkena barat. Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah selalu memberikan cahaya dan petunjuk kepada manusia. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk mencari petunjuk dan cahaya dari Allah.
“Dalam rumah-rumah yang diizinkan Allah untuk dibangun dan nama-Nya dimuliakan di dalamnya, orang-orang yang memuliakan rumah itu dengan memperbanyak zikir kepada Allah, shalat, dan sedekah di dalamnya, mereka itulah orang-orang yang ingin mendapat rahmat dari Tuhannya. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya memuliakan rumah Allah. Rumah Allah adalah tempat suci yang harus kita jaga dan hormati. Kita harus memperbanyak zikir kepada Allah, shalat, dan sedekah di dalamnya. Orang yang memuliakan rumah Allah dengan cara ini akan mendapatkan rahmat dari Allah dan petunjuk-Nya.
“Dan orang-orang yang menyalakan pelita-pelita di masjid-masjid untuk mengingatkan (manusia) kepada Allah, dengan harapan mendapat rahmat dari Tuhannya, dan mereka itu adalah orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengingatkan manusia kepada Allah. Orang yang menyalakan pelita-pelita di masjid-masjid untuk mengingatkan manusia kepada Allah akan mendapatkan rahmat dari Allah. Orang-orang yang melakukan hal ini adalah orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
“Allah tidak memberi rizki kepada seorang hamba kecuali dengan cara yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang kebesaran Allah dalam memberikan rizki kepada manusia. Allah memberikan rizki kepada manusia dengan cara yang dikehendaki-Nya. Kita harus selalu berusaha dan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan rizki yang halal.
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga pandangan dan kemaluan. Menjaga pandangan dan kemaluan adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Hal ini menunjukkan bahwa kita menghormati diri kita sendiri dan juga orang lain. Kita harus selalu menjaga pandangan dan kemaluan agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang tidak baik.
“Dan janganlah kamu memaksakan meminang wanita-wanita yang kamu sukai. Hendaklah kamu meminang wanita-wanita yang ada di antara saudara-saudaramu, yang baik-baik. Allah Maha Mengetahui apa yang ada pada diri kalian. Oleh karena itu, hendaklah kamu takut kepada-Nya. Dan hendaklah kamu ingat bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang cara mencari pasangan hidup yang baik. Kita harus mencari pasangan hidup yang baik-baik dan berada di antara saudara-saudara kita. Allah Maha Mengetahui apa yang ada pada diri kita dan kita harus selalu takut kepada-Nya. Allah juga Maha Pengampun dan Maha Penyayang, oleh karena itu kita harus selalu berusaha untuk hidup dengan baik di hadapan-Nya.
“Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya beriman kepada Allah. Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman dan Dia akan mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Orang-orang yang tidak beriman akan menjadi penghuni neraka dan kekal di dalamnya. Oleh karena itu, kita harus selalu beriman kepada Allah dan taat kepada-Nya.
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat): “Bahwasanya jual beli itu sama dengan riba”, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu ia berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu penghuni-penghuni neraka; di dalamnya mereka kekal.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang bahaya riba. Riba adalah perbuatan yang sangat buruk dan diharamkan oleh Islam. Orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran penyakit gila. Oleh karena itu, kita harus selalu menjauhi riba dan mencari cara yang halal untuk mencari nafkah.
“Dan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang diinfakkan dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan tidak (pula) menyakiti (perasaan si penerima), mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya, mereka tiada takut dan tiada (pula) bersedih hati.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersedekah di jalan Allah. Orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dengan tulus hati dan tidak menyebut-nyebut pemberiannya akan mendapatkan pahala di sisi Allah. Kita harus selalu bersedekah dengan tulus hati dan tidak mengharapkan imbalan dari manusia.
“Allah adalah Tuhan yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang kebesaran Allah sebagai Tuhan yang Maha Pencipta dan Maha Mengetahui. Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati dan mengagungkan kebesaran Allah.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah selain rumahmu sebelum memohon izin dan memberi salam kepada penghuninya; yang demikian itu lebih baik bagimu, supaya kamu dapat mengambil pelajaran.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya meminta izin sebelum memasuki rumah orang lain. Kita harus selalu menghormati rumah orang lain dan meminta izin sebelum memasukinya. Hal ini menunjukkan bahwa kita menghormati hak orang lain dan selalu berperilaku sopan.
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suaminya, atau ayahnya, atau ayah mertuanya, atau puteranya, atau putera-putera suaminya, atau saudara-saudara suaminya, atau putera-putera saudaranya, atau putera-putera saudari-saudarinya, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasannya yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.”
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga aurat. Wanita yang beriman harus menutup auratnya dan tidak menampakkan perhiasannya kecuali kepada orang-orang yang diperbolehkan oleh Islam. Wanita harus selalu menjaga auratnya agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang tidak baik.
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh (melakukan) perbuatan keji terhadap wanita-wanita