Ragam Bahasa Resmi dan Tidak Resmi

Hello Sobat Ilyas, ketika berbicara mengenai bahasa, kita pasti sering mendengar istilah bahasa resmi dan tidak resmi. Namun, apakah Sobat Ilyas tahu apa itu bahasa resmi dan tidak resmi?

Bahasa Resmi

Bahasa resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi formal seperti pidato, surat resmi, atau dokumen resmi lainnya. Bahasa resmi biasanya mengikuti tata bahasa yang baku dan memperhatikan etika serta norma-norma yang berlaku.

Bahasa resmi juga biasanya digunakan oleh orang yang memiliki kedudukan atau jabatan penting seperti pejabat pemerintahan atau tokoh penting lainnya.

Contoh penggunaan bahasa resmi adalah saat menulis surat resmi kepada instansi pemerintah, kita harus menggunakan bahasa yang sopan dan menghormati.

Bahasa Tidak Resmi

Sedangkan bahasa tidak resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi informal seperti percakapan sehari-hari, chatting, atau postingan di media sosial. Bahasa tidak resmi biasanya lebih santai dan tidak terlalu memperhatikan tata bahasa yang baku.

Bahasa tidak resmi juga sering digunakan oleh orang-orang yang sudah akrab atau memiliki kedekatan seperti teman dekat, keluarga, atau sahabat.

Contoh penggunaan bahasa tidak resmi adalah saat chatting dengan teman, kita bisa menggunakan bahasa yang santai dan tidak terlalu formal.

Perbedaan Bahasa Resmi dan Tidak Resmi

Perbedaan utama antara bahasa resmi dan tidak resmi terletak pada cara penggunaannya. Bahasa resmi digunakan dalam situasi formal, sedangkan bahasa tidak resmi digunakan dalam situasi informal.

Selain itu, bahasa resmi juga memperhatikan tata bahasa yang baku dan norma-norma yang berlaku, sedangkan bahasa tidak resmi lebih santai dan tidak terlalu memperhatikan tata bahasa yang baku.

Pentingnya Mengetahui Bahasa Resmi dan Tidak Resmi

Mengetahui bahasa resmi dan tidak resmi sangat penting terutama dalam situasi formal seperti wawancara kerja, presentasi, atau berbicara di depan umum. Dengan menggunakan bahasa yang tepat, kita dapat memberikan kesan yang baik dan profesional kepada lawan bicara kita.

Selain itu, juga penting untuk memperhatikan situasi dan kondisi sebelum menggunakan bahasa resmi atau tidak resmi. Jangan sampai kita menggunakan bahasa tidak resmi dalam situasi formal atau sebaliknya.

Contoh Bahasa Resmi dan Tidak Resmi

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan bahasa resmi dan tidak resmi:

Bahasa Resmi:

“Kepada Yth. Bapak/Ibu Direktur, dengan hormat kami sampaikan bahwa kami telah menyelesaikan proyek yang diberikan kepada kami.”

Bahasa Tidak Resmi:

“Hai, bro! Udah kelar ngerjain proyek yang kamu kasih ke aku, nih.”

Bahasa Resmi:

“Saat ini kondisi ekonomi global sedang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut.”

Bahasa Tidak Resmi:

“Eh, ngeliat berita sih lagi krisis ekonomi global nih. Kudu ada yang ngatur biar ga parah.”

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai ragam bahasa resmi dan tidak resmi. Bahasa resmi digunakan dalam situasi formal, sedangkan bahasa tidak resmi digunakan dalam situasi informal. Penting untuk memperhatikan penggunaan bahasa yang tepat agar dapat memberikan kesan yang baik dan profesional kepada lawan bicara kita.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!