Pendahuluan
Hello Sobat Ilyas, kali ini kita akan membahas tentang penyakit yang seringkali menakutkan bagi sebagian orang, yaitu leukimia. Leukimia merupakan jenis kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih di sumsum tulang belakang dan sistem limfatik tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Leukimia dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan leukimia terjadi? Mari kita simak bersama-sama.
Faktor Penyebab Leukimia
Faktor penyebab leukimia hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya leukimia, antara lain:
Faktor Genetik
Salah satu faktor yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya leukimia adalah faktor genetik atau keturunan. Beberapa jenis leukimia, seperti leukemia limfositik akut (LLA), memiliki hubungan erat dengan faktor genetik. Jika salah satu anggota keluarga Anda pernah menderita leukimia, maka risiko Anda untuk terkena leukimia juga akan meningkat.
Paparan Zat Kimia Berbahaya
Paparan zat kimia berbahaya, seperti bahan kimia di tempat kerja atau polutan di udara, juga diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya leukimia. Misalnya, orang yang bekerja di industri kimia atau tukang las memiliki risiko lebih tinggi terkena leukimia daripada orang yang tidak terpapar zat kimia berbahaya. Selain itu, paparan radiasi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya leukimia.
Infeksi Virus
Beberapa jenis virus, seperti virus Epstein-Barr dan human T-cell leukemia virus type 1 (HTLV-1), diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya leukimia. Virus Epstein-Barr, misalnya, dapat menyebabkan penyakit mononukleosis, yang jika tidak diobati dapat meningkatkan risiko terkena leukimia.
Pengobatan Kanker Sebelumnya
Pengobatan kanker sebelumnya, seperti kemoterapi dan radioterapi, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya leukimia. Hal ini terjadi karena pengobatan tersebut dapat merusak sel-sel darah di sumsum tulang belakang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya mutasi sel yang menyebabkan leukimia.
HIV/AIDS
Orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS juga memiliki risiko lebih tinggi terkena leukimia. Hal ini terjadi karena virus HIV/AIDS dapat merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan kanker, termasuk leukimia.
Jenis-jenis Leukimia
Leukimia dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
Leukimia Limfositik Akut (LLA)
LLA adalah jenis leukimia yang paling sering terjadi pada anak-anak. LLA terjadi ketika sel-sel limfositik di sumsum tulang belakang dan sistem limfatik tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.
Leukimia Limfositik Kronis (LLK)
LLK adalah jenis leukimia yang terjadi pada orang dewasa. LLK terjadi ketika sel-sel limfositik tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.
Leukimia Mieloid Akut (LMA)
LMA adalah jenis leukimia yang terjadi ketika sel-sel mieloid di sumsum tulang belakang dan sistem limfatik tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. LMA seringkali terjadi pada orang dewasa.
Leukimia Mieloid Kronis (LMK)
LMK adalah jenis leukimia yang terjadi ketika sel-sel mieloid tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. LMK seringkali terjadi pada orang dewasa dan dapat berkembang secara perlahan.
Gejala Leukimia
Gejala leukimia dapat bervariasi tergantung pada jenis leukimia dan tahap perkembangan penyakit. Beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada penderita leukimia antara lain:
Demam dan Berkeringat Malam
Penderita leukimia seringkali mengalami demam yang tidak kunjung sembuh dan berkeringat malam tanpa sebab yang jelas.
Kelelahan dan Lemah
Penderita leukimia seringkali merasa lelah dan lemah, bahkan setelah beristirahat yang cukup.
Sakit Kepala
Penderita leukimia seringkali mengalami sakit kepala dan pusing yang tidak kunjung sembuh.
Nyeri Sendi dan Tulang
Penderita leukimia seringkali mengalami nyeri sendi dan tulang yang tidak kunjung sembuh.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Penderita leukimia seringkali mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh.
Penanganan Leukimia
Penanganan leukimia tergantung pada jenis leukimia, tahap perkembangan penyakit, dan kondisi kesehatan penderita. Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan antara lain:
Kemoterapi
Kemoterapi adalah metode pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan secara oral atau melalui infus.
Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
Transplantasi sumsum tulang belakang adalah metode pengobatan yang dilakukan dengan menyuntikkan sel-sel sumsum tulang belakang dari donor ke dalam tubuh penderita untuk menggantikan sel-sel yang rusak.
Terapi Radiasi
Terapi radiasi adalah metode pengobatan yang menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi radiasi dapat dilakukan secara luar atau dalam tubuh penderita.
Judul Kesimpulan
Kesimpulan
Leukimia merupakan jenis kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih di sumsum tulang belakang dan sistem limfatik tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Faktor penyebab leukimia hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya leukimia antara lain faktor genetik, paparan zat kimia berbahaya, infeksi virus, pengobatan kanker sebelumnya, dan HIV/AIDS. Untuk menangani leukimia, berbagai metode pengobatan dapat dilakukan seperti kemoterapi, transplantasi sumsum tulang belakang, dan terapi radiasi. Jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk menjaga kesehatan tubuh. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.