Contoh Elektroforesis: Teknik Pemisahan Senyawa dengan Listrik

Hello Sobat Ilyas, kali ini kita akan membahas tentang salah satu teknik pemisahan senyawa yang banyak digunakan di laboratorium, yaitu elektroforesis. Elektroforesis adalah teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan muatan listriknya.

Prinsip Dasar Elektroforesis

Prinsip dasar elektroforesis adalah memanfaatkan sifat muatan listrik pada senyawa. Senyawa yang bermuatan negatif akan bergerak ke elektroda positif, sedangkan senyawa yang bermuatan positif akan bergerak ke elektroda negatif. Dalam elektroforesis, senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan pada sebuah gel atau media yang mengandung muatan listrik. Kemudian, listrik diberikan pada media tersebut sehingga senyawa-senyawa tersebut akan bergerak menuju elektroda yang sesuai dengan muatannya.

Jenis-jenis Elektroforesis

Ada beberapa jenis elektroforesis yang biasa digunakan di laboratorium, antara lain:

1. Elektroforesis Gel Agarose

Elektroforesis gel agarose adalah teknik pemisahan senyawa yang menggunakan gel agarose sebagai media. Gel agarose adalah polisakarida yang banyak digunakan sebagai media elektroforesis karena memiliki pori-pori yang cukup besar sehingga bisa memisahkan senyawa dengan ukuran yang berbeda-beda.

2. Elektroforesis Gel Poliakrilamida

Elektroforesis gel poliakrilamida adalah teknik pemisahan senyawa yang menggunakan gel poliakrilamida sebagai media. Gel poliakrilamida memiliki pori-pori yang lebih kecil dari gel agarose sehingga bisa memisahkan senyawa dengan ukuran yang lebih kecil.

3. Elektroforesis Kapiler

Elektroforesis kapiler adalah teknik pemisahan senyawa yang menggunakan tabung kapiler sebagai media. Pada elektroforesis kapiler, senyawa-senyawa yang akan dipisahkan diinjeksikan ke dalam tabung kapiler dan diberikan listrik sehingga senyawa-senyawa tersebut akan bergerak menuju elektroda yang sesuai dengan muatannya.

Contoh Penerapan Elektroforesis

Elektroforesis banyak digunakan di berbagai bidang, seperti di bidang medis, forensik, dan bioteknologi. Contoh penerapan elektroforesis diantaranya:

1. Diagnosis Penyakit

Elektroforesis sering digunakan dalam diagnosis penyakit, seperti anemia sel sabit dan talasemia. Dalam elektroforesis, senyawa-senyawa dalam darah dipisahkan berdasarkan muatan listriknya sehingga dokter bisa memeriksa keberadaan senyawa yang mengindikasikan adanya penyakit.

2. Identifikasi DNA

Elektroforesis juga sering digunakan dalam identifikasi DNA. Dalam elektroforesis, fragmen-fragmen DNA dipisahkan berdasarkan ukurannya sehingga bisa diidentifikasi dan dianalisis.

3. Identifikasi Protein

Elektroforesis juga sering digunakan dalam identifikasi protein. Dalam elektroforesis, protein-protein dipisahkan berdasarkan muatan listriknya sehingga bisa diidentifikasi dan dianalisis.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang elektroforesis, yaitu teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan muatan listriknya. Ada beberapa jenis elektroforesis yang biasa digunakan di laboratorium, antara lain elektroforesis gel agarose, elektroforesis gel poliakrilamida, dan elektroforesis kapiler. Elektroforesis banyak digunakan di berbagai bidang, seperti di bidang medis, forensik, dan bioteknologi.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya!