Contoh Biantara Bahasa Sunda tentang Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada bulan ini, umat Muslim melakukan puasa dan beribadah lebih banyak dari biasanya. Di Indonesia, terdapat banyak bahasa daerah yang digunakan untuk berkomunikasi, salah satunya adalah bahasa Sunda. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan contoh biantara bahasa Sunda tentang Ramadhan. Selamat membaca, Sobat Ilyas!

1. Pembukaan

Hello Sobat Ilyas, selamat datang di artikel saya tentang contoh biantara bahasa Sunda tentang Ramadhan. Pada artikel ini, saya akan memberikan beberapa contoh percakapan dalam bahasa Sunda yang berkaitan dengan bulan suci Ramadhan. Yuk, simak selengkapnya!

2. Contoh Biantara Pertama

A: “Halo, matur nuwun. Saha anu niat puasa di bulan Ramadhan ieu?”B: “Halo, urang nyaéta anu niat puasa di bulan Ramadhan ieu. Aing hoyong nahan diri supaya bisa jadi muslim yang lebih baik.”Artinya: A: “Halo, terima kasih. Siapa yang berniat puasa di bulan Ramadhan ini?”B: “Halo, saya yang berniat puasa di bulan Ramadhan ini. Saya ingin menahan diri agar bisa menjadi muslim yang lebih baik.”

3. Contoh Biantara Kedua

A: “Sampun sareng urang ngeunaan sahur?”B: “Sudah, aing geus sahur sareng keluarga aing. Kamari aing ngajak kabeh anggota keluarga aing sahur sareng, supaya matak sahur ku kitu leuwih enak.”Artinya:A: “Sudah bersama keluarga makan sahur?”B: “Sudah, saya sudah makan sahur bersama keluarga saya. Kemarin saya mengajak semua anggota keluarga makan sahur bersama, supaya makan sahur seperti itu lebih nikmat.”

4. Contoh Biantara Ketiga

A: “Halo, kumaha puasa anu anjeun?”B: “Halo, alhamdulillah, puasa anu lancar-lancar wae. Aing henteu kalebetan ngantuk atanapi lara.”Artinya:A: “Halo, bagaimana puasa kamu?”B: “Halo, alhamdulillah, puasanya berjalan lancar. Saya tidak merasa mengantuk atau sakit.”

5. Contoh Biantara Keempat

A: “Kumaha kieu, Ramadhan ieu teu capek?”B: “Teu capek-capek amat sih, tapi kadang-kadang aing nujuh lara kana séjén sakumaha kuota internet anu kaabisan.”Artinya:A: “Bagaimana, Ramadhan ini tidak lelah?”B: “Tidak lelah- lelah sangat sih, tapi kadang-kadang saya merasa sedih karena kuota internet saya habis.”

6. Contoh Biantara Kelima

A: “Sampun sareng urang ngabuburit ka mana ieu?”B: “Sareng anggota keluarga aing, urang ngabuburit ka Masjid di kota aing. Saméméh téh, leuwih khusuk ngabuburit sareng jamaah séjénna.”Artinya:A: “Sudah bersama keluarga berbuka puasa ke mana?”B: “Bersama keluarga saya, kami berbuka puasa di Masjid di kota saya. Maaf ya, lebih khusuk berbuka puasa bersama jamaah lainnya.”

Kesimpulan

Demikianlah beberapa contoh biantara bahasa Sunda tentang Ramadhan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Ilyas yang sedang belajar bahasa Sunda atau yang ingin menambah wawasan tentang Ramadhan. Ingatlah bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan kebaikan, sehingga mari kita manfaatkan waktu ini sebaik mungkin. Terima kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!