Ternak Ayam Joper – Dewasa ini, Ayam Joper atau juga bisa disebut dengan ayam jowo super merupakan salah satu varietas ayam yang saat ini sedang digeluti banyak orang.
Alasan orang melakukan ternak ayam joper atau ayam jowo super adalah karena jangka waktu panen yang cepat. Di samping itu, ayam yang dikategorikan sebagai ayam kampung ini mudah untuk dipelihara.
Analisa Usaha Ayam Joper
Bisnis yang satu ini seakan tidak pernah mati mengingat kebutuhan ayam di Indonesia yang cukup tinggi. Usaha yang satu ini seakan memberikan keuntungan bagi yang ingin memulai usaha. Siapa saja bisa menjalankan usaha ini asalkan tekun dan memiliki kemauan serta minat yang tinggi. Berikut adalah analisa usaha dalam beternak ayam joper.
1. Biaya Operasional
Dalam melakukan ternak ayam joper, tentu akan membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi. Bagi yang ingin melakukan ternak ayam joper, dibutuhkan investasi modal sekitaran Rp. 11.000.000 untuk pembelian bibit, pembuatan kandang, pakan dan kebutuhan lainnya. Selain itu, ada biaya tetap yang harus dipenuhi.
Biaya tetap tersebut meliputi penyusutan pakan, vitamin, serta kebutuhan lainnya. Untuk biaya tetapnya berkisar Rp. 1.700.000. Biaya untuk kebutuhannya untuk pembelian pakan, vitamin, alat listrik, alat pakan ayam, dan lain-lain membutuhkan biaya hingga Rp. 9.000.000. Maka dari itu, total biaya operasinya adalah sekitar Rp. 10.700.000.
2. Peminat Dan Harga Jual
Ayam joper memiliki peminat yang cukup tinggi, karena bisa dikonsumsi oleh siapa saja. Berbagai usaha kuliner seperti rumah makan membutuhkan ayam joper sebagai hidangan yang disajikan di rumah makan. Kebutuhan rumah tangga akan protein dari daging ayam juga sangat tinggi, mengingat kandungan protein ayam yang tinggi.
Memasarkan ayam joper tidaklah sulit karena ayam joper bisa dijual di rumah makan, restoran, bahkan hingga ke pasar tradisional. Ayam joper juga bisa dipasarkan ke supermarket maupun swalayan. Harga jual ayam joper per ekor bisa mencapai harga Rp. 80.000. Untuk harga per ekor bisa naik bisa juga turun tergantung pasarannya.
3. Kelebihan Dan Kekurangan
Setiap usaha tentunya memiliki kekurangan serta kelebihan tersendiri. Usaha ternak ayam joper hanya memiliki satu kekurangan, yaitu pesaingnya yang sangat banyak. Kekurangan ini tidak menjadi masalah bagi mereka yang sudah menjalankannya, mengingat kebutuhan ayam yang sangat tinggi.
Seperti yang sudah disampaikan di atas, ayam joper dapat dipelihara dengan mudah. Hal ini tentu menjadi kelebihan dari ternak ayam jowo super. Bisnis ayam yang satu ini bisa dibilang sangat menguntungkan dan mampu memberikan pendapatan yang cukup menjanjikan. Di samping itu, ternak ayam bisa dilakukan oleh siapa saja.
4. Pendapatan Per Bulan Dan Balik Modal
Jika ingin melakukan ternak ayam jowo super sebanyak 94 ekor dengan harga jual sekitaran Rp. 50.000, maka keuntungan yang didapat cukup tinggi. Keuntungan yang akan didapat per harinya bisa mencapai Rp. 4.700.000. Dalam 30 hari, keuntungan yang didapat bisa mencapai angka Rp. 14.000.000.
Dalam menjalankan usaha, akan menjumpai yang namanya balik modal. Lama balik modal ini bergantung dari keuntungan yang akan didapatkan setiap bulannya. Dalam kisaran tiga bulan saja sudah bisa balik modal hanya dengan usaha ayam joper. Hal ini tentu dapat memotivasi siapa saja yang ingin terjun dalam usaha ternak ayam.
5. Keuntungan Per Bulan
Setiap usaha harus memiliki keuntungan setiap bulannya. Jika tidak, maka usaha tersebut akan merugi bahkan bisa membuat pengusaha akan berhenti usaha ternak ayam. Laba yang didapatkan adalah hasil pengurangan dari biaya keuntungan dan biaya operasional per bulannya. Dari rumus yang tadi, keuntungan yang didapatkan bisa mencapai Rp. 3.700.000.
Tahapan Ternak Ayam Joper
Jika sudah mengetahui analisa usaha ayam joper, maka selanjutnya adalah mengetahui tahapan apa saja yang dilakukan untuk ternak ayam joper.
Dalam menjalankan usaha ternak ayam joper, ada beberapa tahapan yang harus dijalankan. Untuk itu berikut adalah beberapa tahapan yang dilakukan untuk ternak ayam joper.
1. Mempersiapkan Bibit
Hal yang penting dalam ternak ayam joper adalah bibit ayam itu sendiri. Kualitas dari bibit juga menentukan nanti usahanya ke depan. Bibit yang besar sangat dibutuhkan bagi yang ingin usaha ayam joper dengan daging yang tebal. Di samping itu, ada beberapa ciri-ciri dari bibit ayam joper yang siap untuk diternakkan.
Ciri yang pertama adalah memiliki mata yang bersinar serta bulu yang mengkilap nan bersih. Selain itu, bibit juga harus sehat secara fisik dan tubuh yang tegap. Apabila menemukan bibit yang tidak sesuai dengan ciri yang sudah disebutkan, sebaiknya hindari. Hal ini berpengaruh dengan kualitas dari ayam joper itu sendiri.
2. Mempersiapkan Kandang
Dalam melakukan usaha ayam joper, kandang menjadi hal yang penting di samping mempersiapkan bibit. Kandang harus terpisah sesuai dengan pertumbuhan dari bibit ayam tersebut. Bibit bisa dipisah dengan kapasitas 9, 20, 40, hingga 60 ekor. Semakin banyak bibit, ukuran kandang harus sesuai kapasitas bibit ayam.
Jumlah populasi sangat mempengaruhi kenyamanan ayam. Sebaiknya dalam membuat kandang tidak terlalu sempit dan tidak terlalu luas. Dalam membuat kandang juga harus jauh dari pemukiman penduduk serta tersedia kebutuhan airnya. Kandang juga harus selalu dibersihkan dan juga diatur sirkulasi udaranya.
3. Memberi Vitamin
Vitamin menjadi sarana pertumbuhan bibit ayam dan membuat ayam terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ada empat jenis vitamin yang harus disiapkan untuk usaha ternak ayam joper, di antaranya adalah vita chick, vita stres, fortevit, dan neo medril. Pemberian vitaminnya juga harus diatur sesuai dengan umur bibit ayam tersebut.
Untuk pemberian vita chick adalah saat bibit ayam berada di usia 1 hingga 6 hari. Air gula juga harus diberikan pada bibit ayam yang berusia satu hari. Untuk vita stres bisa diberikan pada bibit ayam pada usia 4 sampai 32 hari. Fortevit diberikan pada bibit ayam di usia 12 sampai 32 hari. Untuk neo medril diberikan pada usia bibit ayam 1 hari.
4. Memberi Pakan
Selain vitamin, pakan juga penting untuk keberlangsungan hidup ayam joper. Untuk pakan ayam yang diberikan bisa menggunakan BR murni, air gula jawa, voer, dan lain-lain. Air gula jawa diberikan pada ayam yang baru datang. Akan tetapi, bibit ayam yang baru datang jangan langsung diberi pakan.
Campuran bekatul, kedelai, jagung, dan lain-lain bisa diberikan pada ayam pada usia setelah 1 bulan. Pakan BR murni atau voer diberikan pada bibit ayam sampai berusia 1 bulan atau 4 minggu. Dalam memberikan pakan ayam, pastikan untuk diberikan dengan merata dan atur campuran bekatul dengan sayur sesuai kebutuhan.
5. Memanen Ayam Joper
Ayam joper akan berhasil dipanen ketika ayam sudah memasuki usia 6 minggu. Bobot ayam yang dijual berada di kisaran 0,7 sampai 0,9 kilogram. Apabila berlanjut sampai 3 bulan, maka bobot ayam bisa meningkat hingga 1,1 kilogram. Dalam beternak ayam, pastikan untuk memisahkan ayam yang terkena penyakit.
Ternak ayam joper menjadi salah satu usaha yang peminatnya cukup banyak. Hal tersebut dikarenakan peminat ayam yang cukup tinggi di Indonesia. Selain itu, ternak ayam joper juga mudah untuk dilakukan oleh siapa saja. Usaha yang satu ini juga dapat mendulang keuntungan dalam waktu yang tidak lama.