Cara Menanam Seledri – Seledri merupakan tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Tanaman ini biasa digunakan sebagai bumbu dan bahan tambahan pada masakan karena dapat meningkatkan cita rasa.
Ketika hendak menanam seledri diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai cara menanam seledri sehingga seledri dapat tumbuh dengan subur.
Cara Menanam Seledri Di Lahan Tanam
Seledri merupakan tanaman yang sensitif atau mudah mengalami kerusakan sehingga diperlukan pengetahuan mengenai cara menanam seledri. Tanaman ini tumbuh optimal di dataran tinggi, tanah yang banyak mengandung humus berupa tanah lempung berpasir atau lempung berdebu, dan pH tanah 5,6 – 6,7. Berikut cara menanam seledri di lahan tanam sehingga seledri dapat tumbuh subur :
1. Melakukan Pembibitan
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menanam seledri di lahan tanam yaitu pembibitan. Pembibitan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif dapat dilakukan dengan menggunakan biji seledri.
Sedangkan cara vegetatif dapat dilakukan dengan menggunakan anakan tunas yang berasal dari umbi. Pastikan bibit yang digunakan merupakan bibit dengan kualitas baik.
2. Mengolah Lahan Tanam
Lahan yang akan digunakan untuk menanam seledri harus diolah terlebih dahulu agar kondisinya sesuai dengan seledri. Tanah dicangkul hingga gembur lalu dibuat bedengan dengan tinggi minimal 20 cm, lebar 80 – 100 cm, dan jarak antar bedengan 25 -35 cm.
Kemudian pupuk organik ditaburkan dan diaduk hingga tercampur dengan tanah agar meningkatkan kesuburan dan unsur hara tanah. Pengolahan lahan yang digunakan untuk menanam seledri bertujuan untuk menyediakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
3. Menyemai Bibit
Bibit yang telah didapat harus terlebih dahulu disemai agar menghasilkan seledri dengan kualitas baik. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan merendam benih dengan air hangat ±15 menit. Kemudian, benih ditaburkan dalam bedengan penyemaian. Bedengan penyemaian dicampur pupuk dengan perbandingan 1:1.
Setelah itu, naungi bedengan dengan plastik bening untuk melindungi tanaman dari hujan dan sinar matahari. Tabur benih ke dalam alur garitan yang dibuat di atas bedengan dengan jarak 10 – 20 cm dan kedalaman 0,5 cm. Sirami secara rutin untuk menjaga kelembabannya. Benih dapat dipindah ke dalam lahan tanam ketika sudah berusia ±1 bulan.
4. Menanam Bibit
Bibit yang telah menumbuhkan tunas dicabut bersama akarnya secara perlahan dan hati-hati agar tidak merusak akar. Tunas seledri yang telah tercabut kemudian dipindahkan ke lahan tanam dimana 1 lubang tanam berisi 1 seledri.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar seledri tidak mati dan dilakukan penyiraman pada seledri yang telah selesai ditanam. Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah.
Pemeliharaan Dan Perawatan Seledri Di Lahan Tanam
Perawatan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menjaga pertumbuhan seledri agar tetap baik. Berikut cara yang dapat dilakukan :
1. Penyiraman
Tanaman seledri haruslah rutin disiram untuk menjaga kelembabannya. Penyiraman harus dilakukan secara rutin setiap hari pada pagi dan sore. Bila musim penghujan telah tiba, kurangi intensitas air yang digunakan untuk menyiram tanaman agar tidak terlalu becek. Namun, jika musim kemarau intensitas air dapat diperbanyak agar tanaman tidak kekeringan.
2. Penyulaman
Penyulaman merupakan cara yang dilakukan untuk mengganti bibit seledri yang rusak dengan bibit seledri yang baru dan masih baik. Proses ini bertujuan untuk memaksimalkan produksi seledri yang ditanam. Waktu yang baik untuk melakukan penyiangan adalah ketika tanaman berusia ±2 minggu.
3. Penyiangan
Penyiangan harus dilakukan ketika disekitar tanaman seledri tumbuh gulma dan rumput liar yang dapat mengganggu pertumbuhan seledri. Cara yang dilakukan yaitu dengan mencabutnya secara hati-hati agar tidak merusak seledri yang ditanam. Setelah dilakukan penyiangan, tanah kembali dipupuk agar seledri tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.
4. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang seledri tentunya dapat mengganggu pertumbuhan seledri. Beberapa hama yang biasa menyerang seledri yaitu keong, kutu, ulat tanah, dan tungau.
Sedangkan penyakit yang menyerang seledri diantaranya bercak dan virus yang menyerang tanaman. Dengan menyemprotkan fungisida dan bakterisida tentunya pertumbuhan hama dan penyakit yang menyerang seledri dapat dikendalikan.
5. Pemanenan Seledri
Seledri siap untuk dipanen ketika tanaman berusia 1 – 3 bulan. Pemanenan dapat dilakukan seminggu sekali dengan cara mencabut sampai ke akarnya atau hanya memotong batang seledri yang telah siap dipanen. Pemotongan batang dilakukan untuk meninggalkan anakan yang masih muda sehingga dapat menghasilkan seledri baru.
Cara Menanam Seledri Di Polybag
Selain ditanam di lahan tanam, seledri dapat pula ditanam dalam polybag. Cara penanaman iini dilakukan jika ingin menanam seledri di pekarangan rumah. Berikut cara menanam seledri di polybag sehingga seledri dapat tumbuh subur.
1. Melakukan Pembibitan
Pembibitan dapat dilakukan dengan memilih biji atau benih seledri yang baik serta tidak mengalami kerusakan. Biji yang didapat kemudian direndam dalam air hangat ±30 menit lalu semua biji ditaruh di atas kain basah secara merata dan menutupnya dengan kain basah dan didiamkan selama 24 jam. Biji yang didiamkan akan berubah menjadi kecambah.
2. Menyiapkan Polybag
Polybag yang akan digunakan sebagai tempat tumbuhnya seledri disiapkan terlebih dahulu. Persiapan dapat dilakukan dengan membuat media tanam yang digunakan dalam polybag. Media tanam yang digunakan yaitu tanah, pupuk, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1 dan dapat juga dicampur dengan fungisida agar akar seledri bebas hama. Kecambah seledri kemudian dimasukkan ke dalam polybag ±2 minggu sebelum pembibitan.
3. Menanam Kecambah
Polybag yang telah berisi media tanam disusun sehingga terlihat rapi kemudian tanam kecambah seledri dengan membuat lubang yang disesuaikan dengan panjang akar kecambah. Diatur jumlah kecambah yang ditanam di polybag agar seledri dapat tumbuh dengan baik. Lakukan penyiraman agar tanah tetap lembab.
Perawatan Dan Pemeliharaan Seledri Di Polybag
Seledri (Apium graveolens L.) atau daun sop merupakan tanaman yang populer di Indonesia dengan ciri batang yang pendek, daun berlekuk dan tangkai daun yang panjang. Tanaman ini umumnya tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian 900 meter dpl. Seledri yang tumbuh di daerah tropis termasuk Indonesia memiliki ukuran batang yang kurang besar sehingga seluruh bagian tanaman dapat digunakan sebagai sayur.
Perawatan yang dilakukan pada seledri yang ditanam di lahan tanam dengan polybag tidaklah jauh berbeda. Saat melakukan penyiraman, pastikan semua polybag yang berisi seledri disiram sehingga tanaman memperoleh air yang cukup untuk menunjang pertumbuhannya. Ketika seledri berusia ±1 bulan, berikan pupuk agar seledri tetap dapat tumbuh subur.
Jika ditemukan adanya hama atau penyakit yang menyerang seledri, segera lakukan pemberantasan dengan memotong bagian yang terkena hama atau penyakit atau dapat pula dengan menyemprotkan pestisida alami. Tanaman yang terkena hama atau penyakit sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang lain. Hama yang biasa menyerang seledri yaitu nematode, kutu daun, serta hama wereng.
Ketika seledri berusia ±3 bulan, seledri sudah layak untuk dipanen. Cara yang dapat dilakukan untuk memanennya yaitu dengan memotong batangnya sehingga seledri dapat tumbuh kembali. Pemanenan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak seledri. Setelah dipanen, seledri dicuci bersih dari kotoran yang menempel.
Demikianlah informasi mengenai cara menanam seledri yang baik sehingga seledri dapat tumbuh dengan subur. Karena merupakan tanaman yang sensitif, pastikan juga kondisi lingkungan tempatnya tumbuh telah sesuai.