Cara Menanam Kangkung – Kangkung merupakan sayuran yang tidak memerlukan teknik penanaman khusus sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.
Meskipun mudah, tentunya cara menanam kangkung tetap harus dipahami sehingga dapat menghasilkan kangkung yang segar dan berkualitas. Kualitas kangkung yang dihasilkan tentunya juga mempengaruhi daya tarik konsumen untuk membelinya.
Ada dua jenis kangkung yang umum ditanam dan dikonsumsi oleh masyarakat yaitu kangkung darat dan kangkung air. Cara menanam kedua jenis kangkung ini pun berbeda. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman mengenai cara menanam kangkung yang baik dan benar.
Cara Menanam Kangkung Darat
Kangkung darat (Ipomea reptans) merupakan jenis kangkung yang pada saat ini lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial. Selain mudah untuk dibudidayakan, kangkung darat memiliki siklus panen yang cepat dan relatif tahan hama. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanam kangkung darat sehingga menghasilkan kangkung yang berkualitas.
1. Memilih Bibit Kangkung
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika hendak menanam kangkung darat yaitu pemilihan bibit kangkung yang akan ditanam. Ketika bibit yang digunakan merupakan bibit sendiri, pastikan calon bibit tersebut bertekstur kuat dan tidak bolong serta dalam keadaan segar. Namun, jika bibit dibeli dalam bentuk kemasan, pastikan bibit tersebut tersertifikasi oleh instansi yang bersangkutan.
Lain halnya jika bibit yang digunakan dibeli di tempat penjualan bibit. Pertumbuhan bibit tanaman haruslah seragam. Selain itu, pastikan bibit yang hendak dibeli memiliki akar yang banyak dengan batang dan daun yang kokoh agar kangkung yang dipanen memiliki kualitas yang baik. Bibit yang baik memiliki daya tumbuh lebih dari 95% dan tumbuh tegak hingga tanaman berumur 8 minggu.
Varietas Bangkok dan Sutera yang diintroduksi dari kangkung Hawaii pada tahun 1980 oleh Departemen Pertanian merupakan bibit unggul yang dapat menghasilkan kangkung kualitas super. Namun, bibit yang paling banyak beredar di pasaran saat ini merupakan bibit keluaran Panah Merah dan Bisi. Pastikan bibit yang digunakan merupakan bibit segar yang tidak disimpan lebih dari satu tahun karena akan mempengaruhi produktivitasnya.
2. Menyemai Bibit Kangkung
Setelah mendapatkan bibit kangkung yang berkualitas, hal selanjutnya yang harus dilakukan yaitu penyemaian bibit kangkung. Penyemaian dapat dilakukan dengan menggunakan campuran tanah dan sekam yang telah diatur kelembabannya. Jika media telah siap, bibit ditanam sekitar 1 cm hingga muncul kecambah. Sebelum dipindahkan, tunggu kangkung hingga berusia 1 minggu.
3. Menyiapkan Lahan Tanam
Tentunya sebelum ditanam, lahan tanam harus dipersiapkan terlebih dahulu. Tanah yang digunakan untuk menanam kangkung di cangkul hingga gembur dan dibersihkan dari sisa akar tanaman sebelumnya ataupun dari benda asing lainnya. Setelah itu, tanah yang digunakan dibuat bedeng-bedeng dengan jarak 30 – 40 cm agar saat musim penghujan tiba, kangkung darat tidak terendam air berlebih yang dapat menurunkan kualitasnya.
4. Memupuk Lahan
Lahan yang telah disiapkan sebelumnya kemudian diberi pupuk sehingga bibit yang akan ditanam mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh. Pemupukan dapat menggunakan pupuk organik sebanyak 10 ton per hektar yang disebarkan ke seluruh bagian tanah 3 – 5 hari sebelum melakukan pembibitan ataupun pemindahan bibit yang telah disemai.
5. Menanam Bibit Kangkung
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menanam bibit kangkung darat. Cara yang pertama yaitu penanaman dengan cara disebar. Penyebaran bibit dilakukan secara langsung di atas bedengan sehingga tidak memerlukan waktu yang lama. Namun, cara ini baru bisa diterapkan oleh pekerja yang terampil agar bibit dapat tersebar secara merata.
Cara kedua yaitu dengan ditugal dimana penanaman bibit kangkung dilakukan dalam lubang dengan jarak antar tanaman 15 sampai 20 cm. Dalam satu lubang, pastikan hanya terdapat 3 sampai 5 bibit agar kangkung yang dihasilkan besar dan berkualitas. Musim yang tepat untuk melakukan penanaman bibit yaitu pada saat musim hujan karena bibit akan mendapatkan air yang cukup.
Pemeliharaan Dan Perawatan Kangkung Darat
Kangkung darat merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada tingkat kesuburan tanah sedang sehingga tidak diperlukan pemupukan secara intensif. Pemupukan lanjutan ini baru dilakukan ketika kangkung yang tumbuh terlihat kurang subur saat berusia 10 hari. Selain pemupukan lanjutan, pemeliharaan dan perawatan kangkung darat dapat dilakukan dengan penyulaman, penyiraman, dan pengendalian hama.
Penyulaman merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengganti bibit kangkung yang gagal berkembang atau mati dengan bibit baru yang masih baik. Tahapan ini merupakan salah satu tahapan penting yang harus dilakukan karena dengan adanya penyulaman kerugian akibat adanya bibit gagal dapat terhindari.
Cara Menanam Kangkung Air
Kangkung air (Ipomea aquatica) merupakan jenis kangkung yang lebih banyak ditanam secara subsisten dan dikonsumsi oleh masyarakat. Berbeda dengan kangkung darat yang dapat ditanam di tanah maupun air, kangkung air hanya dapat ditanam di air atau di tempat basah yang banyak mengandung air. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanam kangkung air.
1. Memilih Bibit Kangkung Air
Sama halnya dengan bibit kangkung darat, dalam pembibitan kangkung air bibit yang digunakan merupakan bibit berkualitas baik yang berukuran 20 – 30 cm yang dapat diperoleh di toko bibit maupun dari petani. Bibit yang digunakan haruslah bertekstur kuat dan tidak bolong serta dalam keadaan segar.
2. Menyiapkan Lahan Tanam
Tanah yang digunakan untuk menanam kangkung air terlebih dahulu dibajak hingga gembur dan dibuat gundukan dengan panjang sesuai lahan dan lebar 2 – 3 meter. Kemudian dibuat pintu masuk dan keluar air dan tanah digenangi air hingga tinggi 6 cm. Setelah 1 minggu, dilakukan pemupukan agar bibit yang ditanam memperoleh nutrisi yang cukup.
3. Menanam Bibit Kangkung Air
Cara menanam bibit kangkung air dilakukan dengan menancapkan batang bibit kangkung dengan jarak 1,5 x 1,5 cm agar kangkung dapat tumbuh dengan baik. Penanaman lebih baik dilakukan pada sore hari agar kangkung tidak mati karena panas dari sinar matahari.
Pemeliharaan Dan Perawatan Kangkung Air
Perawatan kangkung air terbilang cukup mudah dibandingkan dengan kangkung darat. Untuk merawatnya, hanya perlu dibersihkan sekitar tempat tumbuhnya dari rumput liar agar pertumbuhan kangkung tidak terganggu. Selain rumput liar, hama merupakan faktor lain yang dapat mengganggu pertumbuhan kangkung sehingga perlu adanya pengendalian hama.
Hama yang biasa menyerang tanaman ini yaitu ulat grayak, kutu daun, dan belalang yang dapat merusak daun atau menghambat pertumbuhan tanaman sehingga kangkung menjadi kerdil dan melengkung. Bila hama yang menyerang terlalu banyak, berikan pestisida alami untuk membunuh hama yang menyerang tanaman.
Pemanenan merupakan tahapan akhir dalam proses budidaya kangkung. Kangkung darat dapat dipanen ketika tanaman berumur 30 hari dari awal penanaman dengan cara dicabut hingga akarnya. Sedangkan pemanenan kangkung air dapat dilakukan 11 hari sejak penanamannya dengan cara memotong batangnya.
Demikianlah informasi mengenai cara menanam kangkung untuk menghasilkan kangkung berkualitas baik. Pastikan teknik penanaman yang digunakan telah sesuai dengan jenis kangkung yang akan ditanam. Ini dikarenakan teknik penanaman yang digunakan akan mempengaruhi keberhasilan tumbuhnya kangkung.