Cara Menanam Jahe – Zingiber Officinale atau jahe merupakan tanaman herbal yang mudah dijumpai dan sangat cocok dibudidayakan di Indonesia. Jahe dapat ditanam dengan sangat mudah di lahan terbuka atau media lain seperti polybag. Meski begitu, jahe tetaplah tanaman yang perlu cara khusus dalam menanamnya.
Banyak orang salah dalam melakukan penanaman jahe, sehingga jahe yang dihasilkanpun sedikit atau berkualitas kurang baik. Lantas, apa saja cara menanam jahe yang harus dilakukan agar panen yang dihasilkan baik dan banyak? Berikut paparan yang akan membahasnya.
Cara Menanam Jahe Di Tanah Atau Lahan Terbuka
Menanam jahe di lahan terbuka biasanya dilakukan untuk penanaman dengan jumlah banyak. Namun, adapula yang hanya menanam dalam jumlah sedikit. Lahan terbuka yang digunakan untuk menanam jahe dapat berupa tanah kosong di sekitar rumah ataupun lahan khusus, berikut langkah-langkahnya :
Memilih Lahan Penanaman Jahe
Cara menanam jahe yang pertama adalah memilih lahan untuk ditanami jahe. Tanah yang dijadikan lahan dalam menanam jahe sangatlah penting untuk dipertimbangkan. Oleh sebab itu, penting untuk terlebih dulu mengecek kesuburan tanah yang akan dipilih untuk menanam jahe. Baik lahan kosong maupun pekarangan rumah, pilihlah tanah yang berhumus, tidak berkerikil, serta memiliki aerasi udara yang lancar.
Menyiapkan Lahan Penanaman Jahe
Lahan yang telah dipilih, terlebih dulu dibersihkan dari pengganggu tanaman baik berupa penyakit maupun gulma yang mungkin muncul. Siapkan cangkul, jerami, dan pupuk yang akan dijadikan pupuk dasar. Cangkul atau bajaklah lahan sekitar 25-35 cm, tambahkan campuran pupuk dan jerami, lalu biarkanlah sekitar satu pekan. Jika ingin lahan yang gembur, maka pencangkulan dapat diulangi dengan disertai badengan selebar 85-125 cm. Jarak antar bedengan sekitar 25-30 cm.
Memilih Bibit Jahe Yang Baik
Salah satu bagian penting dari cara menanam jahe adalah memilih bibit dengan kualitas terbaik. Bibit yang dipilih haruslah sesuai dengan varietas yang diinginkan. Bibit dengan kualitas baik dapat diambil langsung dari lahan atau kebun jahe yang berusia tua, sekitar 8-10 bulan. Selain itu, rimpang jahe yang diambil haruslah sehat mulus, bebas hama, dan memiliki kulit yang sehat pula.
Menyemai Bibit Jahe
Cara menanam jahe yang berikutnya adalah penyemaian bibit. Guna mendapatkan hasil semai yang baik, penyemaian dilakukan sekitar satu sampai satu setengah bulan. Berikut langkah yang perlu dilakukan dalam penyemaian jahe.
- Keringkan rimpang jahe dengan meletakkanya di tempat yang tersinar matahari, tetapi tidak sampai terlalu kering.
- Rimpang tersebut disimpan kurang lebih satu sampai satu setengah bulan.
- Jemur kembali selama sepertiga hari, dengan terlebih dulu memotongnya menjadi 3-5 mata tunas perrimpangnya.
- Rendam bibit ke dalam antibiotik atau bakterisida sesuai dosis. Kemudian, tiriskan dan jemur
- Siapkan media semai berupa kayu, sekam padi atau bisa diganti abu gosok
- Lapisilah kotak kayu bagian bawah dengan sekam padi dan letakkan bibit di atasnya. Taburi kembali bibit dengan sekam padi. Ulangilah pelapisan padi dan terakhir tutup dengan sekam padi.
- Lindungilah bibit jahe dari panas atau hujan, dengan meletakkannya di tempat yang teduh
- Saat bibit jahe telah memunculkan tunas, pilihlah tunas dengan kualitas baik.
Penanaman Jahe
Cara menanam jahe sangat bergantung pada proses penanaman dan kondisi daerahnya. Proses penanaman dilakukan dengan terlebih dulu membuat parit di atas bedengan, lalu memberikan jarak di antaranya. Letakkan bibit pada parit dengan mata tunasnya menghadap ke atas. Kemudian tutuplah bibit dengan tanah dengan ketebalan sekitar lima centimeter.
Cara Menanam Jahe Di Polybag
Jika tidak ada tanah kosong atau lahan terbuka, polybag dapat dijadikan pilihan untuk menanam jahe. Selain itu, cara menanam jahe ini lebih praktis karena tidak memerlukan pembuatan bedengan dan juga tidak menghabiskan banyak tempat. Di samping itu, penanaman jahe pada polybag menyebabkan pertumbuhan jahe lebih cepat daripada di tanah lapang.
Menyiapkan Bibit Jahe
Tak jauh berbeda dengan cara menanam jahe di lahan terbuka, bibit yang dipilih haruslah bibit unggulan sesuai varietas yang diinginkan. Setelah mendapatkan bibit yang baik, siapkan larutan fungisida untuk melakukan perendaman. Kemudian lakukan langkah-langkah berikut :
- Potong rimpang jahe dan rendam ke dalam larutan fungisida selam kurang lebih seperempat jam
- Semailah bibit dengan cara meletakkannya di tempat yang lembab sampai tumbuh tunas selama dua minggu. Untuk hasil yang lebih baik, gunakanlah sekam atau jerami untuk alas dan penutupnya.
- Pantaulah bibit secara berkala. Jika bibit nampak terlalu kering, siramilah dengan air secukupnya.
Menyiapkan Media Tanam
Media tanam yang baik dibuat dari campuran organik dan tanah yang subur. Oleh sebab itu, jangan sembarangan dalam memilih tanah sebelum menanam jahe. Ikutilah langkah-langkah berikut ini untuk membuat media tanam.
- Siapkan tanah subur, pasir halus, pupuk kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:2:2:1
- Campur dengan mengaduk-aduknya sampai merata
- Letakkan di suatu tempat atau wadah selama satu sampai dua pekan sambil menunggu bibit bertunas.
Menanam Jahe
Sebagaimana penanaman pada lahan terbuka, proses penanaman juga menjadi bagian penting dalam cara menanam jahe di polybag. Penanaman dapat dilakukan saat langkah-langkah sebelumnya sudah dilakukan. Setelah bibit jahe bertunas dan menjadi benih, lakukanlah penanaman dengan langkah-langkah berikut ini :
- Siapkan polybag berukuran 40 x 50 cm yang memiliki lubang di bagian bawahnya.
- Masukkan media tanam ke dalam polybag .
- Masukkan benih jahe dengan tunasnya mengarah ke atas. Benih yang dapat dimasukkan sekitar 3-5 benih saja di setiap polybag.
- Tutupilah benih sekitar 3 sampai 5 centimeter dengan media tanam.
- Taburi jerami atau sekam di atasnya. Kemudian letakkan di tempat yang teduh dan lembab agar jahe cepat tumbuh.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Menanam Jahe
Untuk mendapatkan jahe yang berjumlah banyak dengan kualitas yang baik, bukan hanya didapatkan dengan menanamnya saja. Namun, juga dengan memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah iklim, suhu, dan cahaya matahari. Berikut ulasannya :
Iklim
Jahe memang sangatlah cocok ditanam di daerah tropik maupun sub tropik. Curah hujan dengan kadar 2500-400 mm merata pada daerah tropik akan sangat membantu pertumbuhan jahe. Selain itu, jahe dapat ditanam di daerah beriklim cenderung dingin atau sejuk pada ketinggian 500-1000 meter dari permukaan laut. Meski begitu, pada daerah hujan yang kurang dari 200 mm, di dataran rendah dengan menambahkan pupuk organik cair.
Suhu Udara
Kemampuan tanaman jahe untuk beradaptasi di beberapa cuaca juga membuatnya bertahan di berbagai suhu. Walaupun begitu, suhu udara yang sesuai akan mendukung pertumbuhan jahe yang lebih baik. Seuhu udara yang sangat mendukung pertumbuhan jahe yaitu sekitar 20-35 celcius.
Sinar Atau Cahaya Matahari
Pada usia pembibitan sampai berumur dua bulan sebaiknya jahe diletakkan di tempat sejuk dan memiliki cahaya matahari yang cukup. Hal ini dilakukan agar tanaman jahe tidak mudah layu. Sedangkan pada umur 2,5 sampai 7 bulan, tanaman jahe memerlukan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Oleh sebab itu, tanaman jahe perlu diletakkan di tempat terbuka dengan cahaya matahari tujuh puluh sampai saeratus persen.
Itulah cara menanam jahe di lahan terbuka dan polybag beserta langkah-langkahnya dan juga hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanaman. Tanaman jahe yang banyak dan berkualitas baik dihasilkan dari cara menanam yang baik dan benar pula.