Pengenalan
Hello Sobat Ilyas, kali ini kita akan membahas tentang ayat Alquran yang membahas tentang Asmaul Husna. Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah dan mulia. Dalam Alquran, Allah menyebutkan nama-nama-Nya yang indah dan mulia sebanyak 99. Setiap nama-Nya memiliki makna dan keutamaan tersendiri. Mari kita simak ayat-ayat Alquran yang membahas tentang Asmaul Husna.
Al-Ahad dan Al-Wahid
Allah SWT menyebutkan nama-Nya yang pertama dalam surat Al-Ikhlas ayat 1, yaitu “Qul huwallahu ahad”. Kata “Ahad” berarti satu, yang artinya Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Sementara itu, nama-Nya yang lain adalah Al-Wahid, yang berarti satu-satunya. Nama-Nya ini disebutkan dalam surat Al-An’am ayat 19, “Inna Huu laa yajma’u baynaa wa baynaa banihi wa lahu maakum aina maa kuntum”. Artinya, Allah tidak akan mempersatukan antara kamu dan anak cucumu dalam kekafiran. Dia selalu bersama kamu di mana pun kamu berada.
Ar-Rahman dan Ar-Rahim
Nama-nama Allah yang lain adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Kedua nama ini memiliki makna yang sama, yaitu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kata Ar-Rahman disebutkan dalam surat Al-Fatihah ayat 1-3, “Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Ar-Rahmanirrahim. Maliki yawmiddin”. Sedangkan Ar-Rahim disebutkan dalam surat Al-Anfal ayat 63, “Wa in kaana min qawmin khawfahum rauhullahi akbar. Wa tilka al-ayyaamu nudaawiluhaa bayna al-nasi wa lliya’lamu Allahu alladziina aamanuu wa yattakhidha minkum syuhada’a wa Allahu laa yuhibbu l-zaalimiin”. Artinya, jika kamu merasa takut, maka berlindunglah kepada Allah. Dan dalam beberapa hari, kami akan mengubah keadaan antara manusia. Allah mengetahui orang-orang yang beriman dan mengambil saksi dari antara kamu. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.
Al-Malik dan Al-Quddus
Allah SWT juga menyebutkan dua nama-Nya yang lain, yaitu Al-Malik dan Al-Quddus. Al-Malik berarti Raja Yang Maha Memerintah, sedangkan Al-Quddus berarti Yang Maha Suci. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Al-Fatihah ayat 4, “Maliki yawmiddin”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Al-Hashr ayat 23, “Huwallahu alladzi laa ilaaha illa huwa al-Malik al-Quddus al-Salaam al-Mumin al-Muhaimin al-‘Aziiz al-Jabbar al-Mutakabbir subhanallah”. Artinya, Dialah Allah yang tiada tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Pemberi Kesejahteraan, Penjaga Keamanan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kokoh, Yang Maha Tinggi, Maha Besar dan Maha Megah. Maha Suci Allah dari segala kekurangan.
Al-Khaliq dan Al-Bari’
Allah juga disebutkan sebagai Al-Khaliq dan Al-Bari’. Al-Khaliq berarti yang menciptakan, sedangkan Al-Bari’ berarti yang memelihara dan menjaga. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Al-An’am ayat 101, “Dialah yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan pasangannya, agar ia merasa tenang dan merasa kasih sayang”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Al-Hashr ayat 24, “Huwallahu alladzi laa ilaaha illa huwa al-Malik al-Quddus al-Salaam al-Mumin al-Muhaimin al-‘Aziiz al-Jabbar al-Mutakabbir subhanallah”. Artinya, Dialah Allah yang tiada tuhan selain Dia, Pemberi Kesejahteraan, Penjaga Keamanan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kokoh, Yang Maha Tinggi, Maha Besar dan Maha Megah. Maha Suci Allah dari segala kekurangan.
Al-Muhyi dan Al-Mumit
Nama-Nama Allah yang lain adalah Al-Muhyi dan Al-Mumit. Al-Muhyi berarti yang memberi kehidupan, sedangkan Al-Mumit berarti yang mematikan. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Al-Hajj ayat 6, “Dialah yang memberi kehidupan dan mematikan, dan Dialah yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatu”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Al-Hadid ayat 2, “Huwa al-awwalu wa al-akhiru wa al-zhaahiri wa al-baathinu wa huwa bikulli syai’in ‘aliim”. Artinya, Dialah Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Nyata dan Yang Tersembunyi dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Al-Wali dan Al-Muta’ali
Allah juga disebutkan sebagai Al-Wali dan Al-Muta’ali. Al-Wali berarti Pelindung, sedangkan Al-Muta’ali berarti Yang Maha Tinggi. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Al-Hasyr ayat 23, “Huwallahu alladzi laa ilaaha illa huwa al-Malik al-Quddus al-Salaam al-Mumin al-Muhaimin al-‘Aziiz al-Jabbar al-Mutakabbir subhanallah”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Al-A’la ayat 9, “Fa zakkir inna maa anta muzzakkir”. Artinya, Ingatlah, sesungguhnya kamu hanyalah sebagai pemberi peringatan.
Al-Jami’ dan Al-Ghani
Nama-Nama Allah yang lain adalah Al-Jami’ dan Al-Ghani. Al-Jami’ berarti Yang Maha Mengumpulkan, sedangkan Al-Ghani berarti Yang Maha Kaya. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 9, “Rabbana innaka jami’u nasi liyaum laa rayba fi innallaaha laa yukhlifu l-mi’aad”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Al-An’am ayat 133, “Wa syaa’iru l-laili wasyukhuu bihi wa al-ashar. Inna syar’a l-hasanati yuzhibna l-sayyi’aat. Zhaalika dhikraa l-dzaakiriin”. Artinya, Dan persembahkanlah ibadahmu di waktu malam dan siang, serta pada sepuluh hari terakhir bulan Dzulhijjah. Sesungguhnya kebaikan itu menghilangkan keburukan. Itulah peringatan bagi orang yang mengingat.
Al-Muqaddim dan Al-Mu’akhkhir
Allah juga disebutkan sebagai Al-Muqaddim dan Al-Mu’akhkhir. Al-Muqaddim berarti Yang Mendahulukan, sedangkan Al-Mu’akhkhir berarti Yang Mengakhirkan. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Al-Fatihah ayat 4, “Maliki yawmiddin”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Al-Hadid ayat 3, “Huwa al-awwalu wa al-akhiru wa al-zhaahiri wa al-baathinu wa huwa bikulli syai’in ‘aliim”. Artinya, Dialah Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Nyata dan Yang Tersembunyi dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Al-Wasi’ dan Al-Hakim
Nama-Nama Allah yang lain adalah Al-Wasi’ dan Al-Hakim. Al-Wasi’ berarti Yang Maha Luas, sedangkan Al-Hakim berarti Yang Maha Bijaksana. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 247, “Qala inna Allaha yastafii alaykum wa yuzaqqii fii al-ilmi wa al-khilaafi wa Allahu ya’lamu maa tahmiluuna wa maa taktasuuna”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 18, “Shahida Allahu annahu laa ilaaha illa huwa wal-malaa-ikatu wa ulul ‘ilmi qaaiman bilqist. Laa ilaaha illa huwa al-‘azizu al-hakiim”. Artinya, Allah menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan malaikat serta orang-orang yang berpengetahuan menyaksikan bahwa Dia adalah Yang Maha Benar. Tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa dan Yang Maha Bijaksana.
Al-Basir dan Al-Sami’
Allah juga disebutkan sebagai Al-Basir dan Al-Sami’. Al-Basir berarti Yang Maha Melihat, sedangkan Al-Sami’ berarti Yang Maha Mendengar. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Al-An’am ayat 103, “Tidak tersembunyi satu pun dari tanda-tanda kekuasaan Allah di bumi dan di langit, melainkan ada pada kitab suci yang nyata (Al-Quran)”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 127, “Wa idz qaalaa ibroohiimu rabbii aj’al haadza baladan aminan wa arzuq ahlahuu mina l-thamarati man aamana minhum billahi wal-yaumil-aakhir qaalaa wa man kafara fa umatti’u khalilan tsuma atarruhu ilaa ‘adhaabinaa al-nnaar wa bi’sa al-masiir”. Artinya, Dan ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku! Jadikanlah negeri ini aman dan berikanlah rezeki kepada penduduknya dari buah-buahan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Allah berfirman, “Dan siapa yang kafir, maka Aku akan membiarkannya menikmati kelezatan duniawi sebentar saja, kemudian Aku akan memasukkannya ke dalam siksaan neraka. Itulah seburuk-buruk tempat kembali”.
Al-‘Alim dan Al-Halim
Nama-Nama Allah yang lain adalah Al-‘Alim dan Al-Halim. Al-‘Alim berarti Yang Maha Mengetahui, sedangkan Al-Halim berarti Yang Maha Penyantun. Nama-Nya yang pertama disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 29, “Huwalladzii khalaqa lakum maa fil-ardhi jami’an thumma istawa ila as-samaa’i fa sawwaa hunna sab’a samawaatin wa huwa bikulli syai’in ‘aliim”. Sedangkan nama-Nya yang kedua disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 235, “Wa la junaha ‘alaykum fiima arradhtum bihi min khataabati nisaa-ikum aw aknantum fii anfusikum. ‘Alima Allahu annakum satadzkuruunahunna walakin laa tawaa’dzuu ‘alayhinna waqshuuuhunna waquluu qawlan ma’rufaa”. Artinya, Dan tidak ada dosa bagi kamu dalam hal kamu menyatakan niat untuk menikahi wanita tersebut atau menyimpannya dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan memikirkannya. Tetapi janganlah kamu membuat perjanjian rahasia dengan mereka, kecuali dengan perkataan yang baik.
Al-Qahhar dan Al-Muqtadir
Allah juga disebutkan sebagai Al-Qahhar dan Al-Muqt