Tahukah Anda bahwa alat musik berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3 yaitu, alat musik melodis, ritmis, dan harmonis. Alat musik melodis berfungsi untuk memainkan melodi utama sebuah lagu sedangkan alat musik ritmis, biasanya tidak memiliki tangga nada yang lengkap, karena berfungsi sebagai pengatur tempo.
Sedangkan alat musik harmonis merupakan alat yang berfungsi untuk memainkan akor atau gabungan dari beberapa nada sekaligus.
Alat musik harmonis tidak hanya ada pada musik modern saja, musik tradisional Indonesia pun memiliki banyak alat musik harmonis. Simak selengkapnya pada ulasan dibawah ini:
Alat Musik Harmonis Modern
Biasanya alat musik modern masuk dari budaya Barat melalui jenis musik pop, klasik, jazz, blues dan lain-lain. Tangga nada yang digunakan pun diatonis yaitu do re mi fa sol la si do. Cara memainkan alat musik tersebut beragam sesuai dengan bahan yang digunakan untuk membuat alat tersebut.
1. Piano
Siapa yang tak mengenal piano? Alat musik dengan papan berwarna hitam dan putih ini seringkali dimainkan dalam band, dimainkan secara solo, maupun orkestra. Saat ini piano telah berkembang menjadi keyboard dan piano elektrik.
Dalam memainkan piano, pemusik cukup menekan tuts (papan hitam dan putih), kemudian mekanisme di dalam tubuh piano yang akan membunyikan nada.
Sebenarnya, ketika pemusik menekan tuts, ia menggerakkan semacam palu yang terbuat dari kayu, hingga menghantam senar dan akhirnya menimbulkan bunyi.
Mekanisme ini tentu tidak terjadi pada piano elektrik, karena perbedaan struktur alat musiknya.
2. Gitar
Gitar merupakan alat musik yang sangat populer di dunia. Berbentuk seperti angka 8 dengan leher panjang dan kepala gitar yang memiliki pemutar untuk mengatur kekencangan senar.
Gitar terdiri dari 6 senar yang berbahan dasar nilon atau string (kawat). Bunyi yang dihasilkan oleh gitar berasal dari getaran senar yang kemudian beresonansi dalam rongga udara di tubuh gitar.
Saat ini gitar sudah dimodifikasi menjadi gitar elektrik sehingga tidak butuh ruang resonansi. Bahkan pemusik bisa menambahkan efek suara tertentu pada gitar sehingga karakter suara dari gitar semakin beragam.
Gitar dapat dimainkan pada seluruh jenis musik, dengan gaya permainan yang disesuaikan kebutuhan.
3. Marimba
Marimba merupakan instrumen perkusi yang terbuat dari kayu, dengan pipa resonator di bawah balok kayu. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan mallet yang dilapisi karet atau benang.
Susunan nada pada marimba hampir sama dengan piano, hanya saja balok kayu marimba disusun dua tingkat untuk memisahkan nada standar dan nada kromatis.
Marimba dimainkan secara solo, duet (dalam 1 marimba ada dua pemain), orkestra, serta marching band.
4. Harmonika
Alat musik harmonis ini dimainkan dengan cara ditiup dan di sedot. Bentuk dari instumen ini sederhana, hanya sebentuk balok dengan lubang-lubang kecil di salah satu bagian panjang balok.
Harmonika sering dimainkan dalam band dengan jenis musik country, solo, ansambel, dan grup musik lainnya.
5. Harpa
Alat musik ini bukan termasuk barang murah, sehingga di Indonesia sangat sedikit peminatnya. Maya Hasan dan Rama Widi adalah pemain harpa profesional yang dikenal di Indonesia. Harpa merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik.
Jumlah senar harpa berkisar antara 22-47 buah tergantung pada ukuran harpa. Harpa yang besar dimainkan dengan cara menyandarkan harpa ke pundak, sedangkan pemain dalam posisi duduk.
Sedangkan harpa yang kecil dapat dimainkan dengan posisi di pangku oleh pemain harpa.
Meski menggunakan senar, harpa tidak dimainkan seperti gitar dimana tangan kiri menekan dan tangan kanan memetik senar. Harpa dimainkan dengan tangan kanan dan kiri sama-sama memetik senar, prinsip permainannya hampir sama dengan piano.
Alat Musik Harmonis Tradisional
Berbeda dengan alat musik modern yang bertangga nada diatonis, alat musik harmonis tradisional biasanya masih menggunakan tangga nada tradisional pula. Berikut adalah 5 alat musik tradisional yang tergolong dalam alat musik harmonis.
1. Bonang
Bonang merupakan salah satu instrumen dalam gamelan. Instrumen ini berbentuk pencon, yang menyerupai stupa pada candi. Bahan dasar bonang adalah logam, dan dimainkan dengan alat pemukul yang dilapisi karet.
Pemain bonang menggunakan 2 alat pemukul di tangan kanan dan kiri, sehingga bisa memainkan dua nada sekaligus.
Dalam gamelan Jawa, dikenal dua jenis bonang yaitu bonang panembung dan penerus yang dimainkan secara bersahutan sehingga menciptakan harmonisasi yang rapat dan unik.
Kedua jenis bonang ini memiliki register nada berbeda sehingga melodi yang dihasilkan oleh kedua bonang ini cenderung bersifat melengkapi satu sama lain.
2. Kolintang
Alat musik ini berasal dari Sulawesi Utara, dan berbentuk bilahan / balok dengan bahan kayu. Balok kayu ini diletakkan di atas penyangga sehingga bentuk kolintang menyerupai sebuah meja.
Kolintang dimainkan dengan menggunakan alat pemukul yang juga berbahan kayu.
Dalam sebuah ansambel, terdapat beberapa jenis kolintang dengan tinggi nada yang berbeda, sehingga ketika dimainkan dalam bentuk ansambel sejenis musik yang dihasilkan terdengar harmonis dan kaya.
3. Angklung
Angklung berasal dari Jawa Barat, dan biasa dimainkan bersama calung. Alat musik angklung dan calung dibuat dari bambu yang dipotong sehingga tinggi nada dapat diatur dari pahatan yang ada pada bambu tersebut.
Dalam sebuah angklung terdapat 2-3 pipa bambu yang jika digoyangkan akan menimbulkan paduan nada berbeda.
Karena satu buah angklung hanya menghasilkan satu nada atau satu akor, maka untuk memainkan sebuah lagu, diperlukan banyak orang untuk memainkan nada-nada secara bergantian dan saling melengkapi.
Jika ingin memainkan angklung secara solo, maka angklung-angklung digantungkan pada sebuah gawang, dan diurutkan sesuai tinggi nada sehingga pemain hanya perlu menggoyangkan angklung, tidak dipegang dengan kedua tangan seperti memainkan angklung satu nada.
Saat ini, angklung dan calung sudah dikreasikan dalam tangga nada diatonis sehingga bisa memainkan lagu modern dan lagu daerah seluruh Indonesia.
Hal ini dimaksudkan agar angklung lebih mudah diterima oleh semua kalangan, termasuk turis asing yang sering datang ke Jawa Barat.
4. Sampe
Alat musik unik ini berasal dari masyarakat Dayak. Sampe merupakan alat musik tradisional yang menggunakan senar sebagai sumber bunyinya.
Keunikan sampe terletak pada cara pemusik mengatur/ stem nada yang disesuaikan dengan perasaan pemain.
Jadi hasil pengaturan satu orang berbeda dengan pengaturan orang lain.
Hingga saat ini banyak pemain sampe yang ikut menunjukkan bakatnya di panggung musik Jazz, dan memainkan improvisasi dengan sangat mengagumkan.
Sampe dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan seperti sistem gitar elektrik yang bisa dihubungkan ke speaker untuk mendukung penampilan mereka di panggung besar.
5. Sasando
Instrumen tradisional ini dimainkan dengan cara dipetik. Di awal penciptaannya, instrumen ini menggunakan dawai dari lidi daun lontar.
Sedangkan badan instrumen disusun dari daun lontar itu sendiri. Hingga saat ini sasando terus berkembang, baik dari segi jumlah dawai, dan ukuran.
Alat musik yang berasal dari NTT ini sebenarnya hanya boleh dimainkan oleh sesepuh atau orang yang sudah tua.
Namun jika tidak dikenalkan pada generasi muda, lambat laun sasando akan semakin terlupakan dan kemudian hilang.
Maka, pemusik asal NTT saat ini sedang fokus untuk mempromosikan sasando agar banyak orang tertarik belajar dan melestarikan sasando.