7 Prinsip HACCP yang Harus Dipahami oleh Sobat Ilyas

Hello Sobat Ilyas! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang HACCP, yaitu kependekan dari Hazard Analysis and Critical Control Points. HACCP adalah sebuah sistem manajemen keamanan pangan yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang yang berkecimpung di industri pangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 prinsip HACCP yang harus Sobat Ilyas ketahui. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Prinsip 1: Identifikasi Bahaya

Prinsip pertama dari HACCP adalah identifikasi bahaya. Tahap ini merupakan tahap awal dalam HACCP, di mana Sobat Ilyas harus mengidentifikasi semua bahaya yang mungkin terjadi dalam proses produksi pangan. Bahaya bisa berasal dari bahan baku, proses produksi, atau kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Setelah bahaya diidentifikasi, Sobat Ilyas harus melakukan evaluasi risiko terhadap setiap bahaya tersebut.

Prinsip 2: Penetapan Titik Kritis Pengendalian

Selanjutnya, prinsip kedua HACCP adalah penetapan titik kritis pengendalian. Titik kritis pengendalian adalah titik di mana Sobat Ilyas harus melakukan tindakan pengendalian untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan bahaya. Setiap titik kritis pengendalian harus ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi risiko pada prinsip pertama.

Prinsip 3: Penetapan Batasan Kritis

Prinsip ketiga HACCP adalah penetapan batasan kritis. Batasan kritis adalah batas yang harus dipenuhi oleh setiap titik kritis pengendalian. Batasan kritis ini dapat berupa suhu, waktu, pH, kadar air, atau parameter lainnya yang relevan dengan proses produksi. Batasan kritis harus ditetapkan berdasarkan standar keamanan pangan yang berlaku.

Prinsip 4: Memantau Titik Kritis Pengendalian

Prinsip keempat HACCP adalah memantau titik kritis pengendalian. Tahap ini adalah tahap dimana Sobat Ilyas harus memantau setiap titik kritis pengendalian secara berkala. Tujuan dari pemantauan ini adalah untuk memastikan bahwa batasan kritis terpenuhi dan mencegah terjadinya bahaya pada produk pangan.

Prinsip 5: Tindakan Korektif

Prinsip kelima HACCP adalah tindakan korektif. Jika terdapat ketidaksesuaian pada batasan kritis, maka Sobat Ilyas harus segera melakukan tindakan korektif untuk mencegah produk pangan yang tidak aman. Tindakan korektif harus dilakukan secepat mungkin untuk meminimalkan risiko terhadap konsumen.

Prinsip 6: Verifikasi

Prinsip keenam HACCP adalah verifikasi. Tahap ini adalah tahap dimana Sobat Ilyas harus memverifikasi bahwa sistem HACCP yang telah dilaksanakan efektif dalam mencegah bahaya pada produk pangan. Verifikasi dapat dilakukan dengan melakukan pengujian laboratorium atau observasi langsung terhadap proses produksi.

Prinsip 7: Dokumentasi dan Rekaman

Prinsip terakhir dari HACCP adalah dokumentasi dan rekaman. Setiap langkah dalam sistem HACCP harus didokumentasikan dan direkam dengan baik. Dokumentasi dan rekaman ini akan membantu Sobat Ilyas untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada sistem HACCP yang telah dilaksanakan.

Kesimpulan

Itulah 7 prinsip HACCP yang harus dipahami oleh Sobat Ilyas. Dengan menerapkan sistem HACCP, kita dapat memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Setiap prinsip harus dilaksanakan dengan baik dan benar agar sistem HACCP dapat berjalan efektif. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat Ilyas. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!